sobat

Sobat hidup tidaklah semudah dan seindah yang kita bayangkan, tidak akan ada yang mengeri kita seperti kita mengerti diri kita sendiri. Lihatlah mataku penuh dengan tatapan harapan dan kebahagian, namun di belakangku sudah menunggu kesedihan dan kesengsaraan. Berhentilah mengeluh dan merengek, agar kesedihan dan kesengsaraan yang telah mengantri tuk dihampiri tidak akan lama tinggal dalam kita. Kabarkan kebaikan, keceriaan, dan senyuman, cepat-cepatlah simpan kesedihan, hisap dan ludahkanlah hal-hal buruk yang terpikirkan.GBU

Gerbang Memasuki Alam Roh


Penelitian Antar-kehidupan oleh Michael Newton Phd. dalam bukunya Journey of Souls
Sudah ribuan tahun lamanya orang Mesopotamia percaya bahwa gerbang keluar-masuk surga terletak di ujung lain dari kurva besar Galaksi Bima Sakti, yang dinamakan Sungai roh. Setelah kematian, roh harus menanti munculnya gelombang Sagitarius dan equinox musim gugur, ketika siang dan malam sama panjangnya. Reinkarnasi di Bumi hanya dapat terjadi selama equinox musim semi, melalui gerbang keluar Gemini di langit malam.
Para subjek berkata bahwa migrasi roh benar-benar tidak sulit. Efek Lorong/tunnel yang mereka alami ketika meninggalkan Bumi adalah gerbang memasuki alam roh. Walaupun roh meninggalkan tubuh dengan cepat, saya rasa gerbang memasuki alam roh lebih mirip suatu proses yang dipertimbangkan dengan cermat. Belakangan, ketika kita kembali ke Bumi memasuki kehidupan lain, rute kembali itu digambarkan  sebagai lebih singkat.
Laporan subjek terhipnotis mengenai lokasi lorong yang menghubungkan Bumi itu berbeda-beda satu sama lain. Sebagian orang yang baru saja meninggal melihat lorong itu terbuka tepat di atas tubuh mereka, sedangkan sebagian lainnya berkata bahwa mereka harus terlebih dahulu melayang semakin tinggi dari Bumi sebelum dapat memasuki lorong itu. Bagaimana pun, pada semua kasus, lompatan waktu untuk melintasi gerbang ini tidaklah penting.
Setelah dipandu memasuki pengalaman kematian dan lorong, subjek melanjutkan  dengan membuat penyesuaian mental yang menenangkan terhadap kondisi tanpa tubuhnya, sambil terus masuk lebih jauh ke alam roh. Setelah melewati masa ketidakpastian awal, kesan pertama yang ia sampaikan menggambarkan suatu sensasi ketenangan  yang mengundang. Perasaan ini lazim muncul di dalam diri subjek.
Begitu memasuki lorong, itu berarti subjek telah melintasi gerbang pertama dalam perjalanan memasuki alam roh. Sebagian besar subjek kini benar-benar menyadari bahwa mereka belum benar-benar meninggal, tetapi sekedar menanggalkan beban tubuh Bumi yang sudah mati. Dengan hadirnya kesadaran ini, muncullah penerimaan dalam berbagai tingkatan, tergantung pada roh itu. Sebagian subjek memperhatikan lingkungan sekitar dengan rasa takjub yang tiada henti, sementara sebagian lainnya lebih berkepala dingin saat melaporkan apa yang mereka saksikan kepada saya. Hal ini banyak tergantung pada tingkat kedewasaan dan pengalaman hidup mereka yang sekarang. Bentuk reaksi yang paling sering  saya dengar adalah suatu tarikan nafas lega yang diikuti oleh ungkapan seperti “Oh mengagumkan, aku pulang ke tempat yang indah ini lagi”.
Terdapat roh yang sudah matang, yang keluar dari tubuh fisik dengan sedemikian cepatnya sehingga hanya dapat  saya jelaskan secara samar-samar, ketika mereka bergerak menuju tempat tujuan spiritual mereka. Mereka ini “sudah ahli” dan, menurut saya, jumlah mereka sangat sedikit  di Bumi. Rata-rata roh tidak bergerak dengan secepat itu, sedangkan beberapa di antaranya bahkan sangat peragu. Jika kita mengabaikan kasus langka roh yang sangat gelisah, yang berusaha mati-matian untuk tetap terhubung dengan jenazah mereka, saya mendapati  bahwa roh yang belum matang  dengan pengalaman kehidupan  lampau yang masih sedikitlah yang tetap terikat dengan lingkungan Bumi setelah kematian.
Sebagian besar subjek melaporkan bahwa ketika mereka keluar dari mulut lorong, pada awalnya segala sesuatunya tidak terlihat dengan jelas. Saya pikir, hal ini berkaitan dengan tingkat kepadatan dari tataran astral  yang melingkupi Bumi, yang oleh kalangan teosofi dinamakan kamaloka. Banyak juga pengunjung alam roh yang mengatakan pada saya tentang sensasi getaran musik yang membuat rileks. Sensasi suara muncul  dengan segera sesudah kematian. Beberapa subjek mengaku mendengar suara berderum dan berdengung tepat setelah mereka meninggalkan tubuh fisik. Suara ini serupa dengan suara yang dapat orang dengar dekat kabel telepon dengan volume yang bervariasi, sebelum roh meninggalkan sesuatu yang saya yakini sebagai tataran astral Bumi. Orang mengaku mendengar suara ini ketika mereka berada dalam keadaan terbius. Suara deringan datar ini menjadi harmonis ketika kita meninggalkan lorong. Musik ini telah secara tepat disebut sebagai energi alam semesta, karena musik ini menyegarkan roh.
Dengan subjek yang membicarakan lapisan-lapisan spiritual, saya melihat kemungkinan bahwa mereka dapat melihat tataran astral. Dalam berbagai publikasi metafisika, kita banyak membaca tentang tataran-tataran di Bumi. Di mulai dengan kitab suci India kuno yang disebut Weda,yang diikuti dengan manuskrip Timur yang muncul lebih belakangan, tataran astral telah secara historis menghadirkan serangkaian dimensi yang berada di atas dunia fisik atau materi, yang menyatu dengan dunia spiritual. Wilayah tak terlihat ini telah dikunjungi oleh orang-orang selama ribuan tahun melalui pengalaman keluar-tubuh (OBE) yang meditatif dari pikiran. Tataran astral selama ini juga digambarkan tidak terlalu padat, saat seseorang bergerak menjauh dari pengaruh berat Bumi.
Ketika lebih jauh memasuki alam roh, subjek akan berbicara tentang melihat bangunan atau berada di dalam suatu ruangan yang lengkap dengan perabotannya. Kondisi terhipnotis itu sendiri tidak menciptakan citra-citra ini. Logisnya, orang tidak akan pernah melihat struktur fisik seperti ini di suatu dunia non materi, kecuali kita menganggap pemandangan di lingkungan Bumi yang lazim ini dimaksudkan untuk membantu peralihan dan penyesuaian diri roh dari suatu kematian fisik. Semua pemandangan ini mengandung makna yang berbeda bagi tiap-tiap roh yang berkomunikasi dengan saya, yang kesemuanya dipengaruhi oleh pengalaman Bumi mereka.
Pada saat roh melihat berbagai citra di alam roh yang berkaitan  dengan tempat-tempat yang pernah mereka tinggali atau kunjungi di Bumi, pasti ada alasannya. Sebuah rumah, sekolah, halaman, gunung atau pantai yang terlupakan akan terlihat oleh roh karena suatu kuasa spiritual yang berbelas kasih telah mengijinkan visiun duniawi itu untuk menghibur kita dengan suasana akrabnya. Ingatan duniawi itu untuk menghibur kita dengan suasana akrabnya. Ingatan duniawi kita tidak pernah mati, semua ingatan itu akan selamanya berbisik ke dalam pikiran-roh melalui angin mimpi, sebagaimana halnya dilakukan oleh citra alam roh di dalam pikiran manusia.
Pemandangan pertama akan alam roh tampaknya tidak banyak berubah  setelah suatu rentang kehidupan bagi roh yang berpulang itu, meskipun ada keragaman di antara penggambaran  para subjek. Saya menjumpai bahwa begitu subjek dalam trans melanjutkan perjalanan memasuki alam roh untuk menggambarkan berbagai aspek funsional dari kehidupan spiritual, komentar mereka menjadi kian seragam.
Tidak diragukan lagi bahwa sebagian roh masih membawa beban-beban negatif dari suatu kehidupan lampau lebih lama dari orang lain, tanpa bisa menikmati efek menenangkan dari alam roh. Orang cenderung beranggapan bahwa roh menjadi “tercerahkan” pada saat kematian. Hal ini tidak seutuhnya tepat karena masa penyesuaian diri selalu berbeda bagi tiap-tiap roh. Masa penyesuaian diri roh tergantung pada kondisi kematian masing-masing, pada keterikatan setiap roh atas ingatan tentang kehidupan yang baru saja berakhir, dan pada tingkat perkembangan roh itu sendiri.
Saya sering mendengar ledakan kemarahan selama regresi umur, ketika seorang muda meninggal secara mendadak. Roh yang kembali memasuki alam roh di bawah kondisi ini sering kali bingung karena telah meninggalkan orang-orang yang mereka kasihi  tanpa sempat berpamitan. Mereka tidak siap menghadapi kematian, di mana sebagian dari mereka merasa sedih dan kehilangan tepat setelah mereka meninggalkan tubuh fisik.
Apabila roh masih merasa trauma oleh persoalan yang belum tuntas, biasanya entitas pertama yang akan mereka jumpai pada kali pertama sesudah kematian adalah roh pembimbing. Guru spiritual yang sudah sangat matang ini siap untuk berbagi beban frustasi,yang mengikuti suatu kematian yang saat terjadinya tidak tepat, dengan roh itu. Pada akhirnya roh akan melakukan penyesuaian diri yang sehat dengan alam roh, dengan memperkenankan roh pembimbingnya untuk membantunya selama masa penyesuaian diri terhadap perjalanan yang akan dilakukan.
Bagaimanapun, saya mendapati bahwa roh pembimbing tidak melakukan pendampingan penuh atasa kekacauan pikiran roh di gerbang spritual. Ada tempat dan saat yang tepat untuk memberikan paparan rinci tentang berbagai ajaran dari pembelajaran karmik.
Di  luar kondisi pikiran tepat sesudah kematian, subjek biasanya begitu terpesona oleh sensasi alam roh. Biasanya, perasaan ini  bercampur aduk dengan ektase melihat semua persoalan duniawi mereka telah ditinggalkan, terutama sakit fisik. Di atas segalanya alam roh mencerminkan suatu sumber kedamaian yang terdalam bagi roh yang sedang melakukan perjalanan. Walaupun pertama-tama kita mungkin merasa sendirian  segera sesudah kematian, sesungguhnya kita tidaklah terasing dan tanpa pendampingan. Kuasa energi cerdas yang tidak kasatmata akan mendampingi tiap-tiap dari kita ketika melintasi gerbang.
Penghuni baru di alam roh tidak memiliki banyak waktu untuk melayang kesana kemari sambil bertanya-tanya di mana mereka  sekarang atau apa yang akan terjadi pada mereka. Roh pembimbing , pasangan roh, dan para sahabat sudah menunggu-nunggu ketibaan kita di sekitar gerbang untuk menawarkan rekoleksi, cinta dan kepastian bahwa kita akan baik-baik saja. Sesungguhnya kita sudah merasakan kehadiran mereka sejak peristiwa kematian, karena banyak dari penyesuaian diri roh kita bergantung pada pengaruh para entitas bersahabat ini terhadap roh kita yang tengah berpulang.

1 komentar:

  1. ASSALAMU,ALAIKUM NAMA SAYA (IBU DITA ) TKW DI SINGAPURA
    Maaf sebelumnya jika lewat Tempat ini saya menceritakan kisah hidup saya niat saya hanyalah semata ingin berbagi tapi semua tergantung Anda percaya atau tidak yang jelasnya inilah kenyataan nya…
    Syukur alhamdulillah kini saya bisa menghirup udara segar di indonesia karnah sudah sekian lama saya ingin pulang ke kampung halaman namun tak bisa karna ada hutang yang harus saya bayar di majikan yaitu 275 juta untuk uang indo namun,saya tidak pusing lagi sebab kemaring saya di berikan Info oleh seseorang yang tidak saya kenal,katanya kalau mengalami kesulitan Ekonomi,Terlilit hutang silahkan minta bantuan sama AKI SOLEH PATY di Nomor Telpon (085_244_669_169) di jamin bantuan beliau 100% …
    INILAH JENIS PESUGIHAN BANTUAN DARI AKI SOLEH PATY
    1.PESUGIHAN
    2.TOGEL 2D-3D-4D-5D-6D
    3.DANAH GHAIB
    4.PENGGANDAAN UANG
    5.UANG BALIK
    6.PEMIKAT
    7.PENGLARIS BISNIS (Jualan,Tokoh,warung)
    8.PERLANCAR DALAM BERBAGAI HAL
    Jadi saya beranikan diri menghubungi beliau dan menyampaikan semua masalah saya dan alhamdulillah saya bisa di bantu,kini semua hutang saya sama majikan saya di SINGAPURA semua bisa terlunasi dan punya modal untuk pulang kampung,,,,
    Jadi buat yang pengen seperti saya silahkan Hubungi AKI SOLEH PATY di nomor (085-244-669-169) Anda tidak usah ragu atau hal semacamnya sebab saya dan yang lainnya sudah membuktikan keampuhan bantuan beliau kini giliran Anda trimahkasi atas bantuan nya aki wassalam

    BalasHapus

Budayakan Komentar yang Bermutu